Jakarta - Yoga Book menjadi amunisi terbaru Lenovo Indonesia tahun ini. Sempat menuai pujian di ajang IFA 2016, bagaimana sebenarnya kemampuan tablet ini?
Pertanyaan itulah yang coba di cari jawabannya ketika Yoga Book menyambangi ruang redaksi. Kami pun segera membongkar kotaknya dan segera merasakan pengalaman menggunakan laptop ini.
Biar menguatkan penilaian, kami pun melakukan sejumlah pengujian. Untuk mengetahui bagaimana hasilnya, simak penjabarannya berikut ini?
Desain
Tidak bisa ditampik, Yoga Book menjadi salah satu tablet dengan desain terbaik yang pernah ada. Dari sudut manapun memandangnya, perangkat satu ini tetap menawan.
Balutan material alumunium dan magnesium memberi kesan kokoh. Dengan engsel seperti strap jam membuatnya terlihat mewah.
Seperti keluarga Yoga lainnya, kita dapat mengubah bentuk tablet ini sesuai kebutuhan. Bisa dijadikan laptop, tablet, stand ataupun tent.
Membawa tablet ini di dalam tas tidak membuat bahu pegal. Sebab bobotnya cukup ringan, hanya 690 gram. Selain itu, ketebalannya hanya 9,6 mm, seperti membawa sebuah buku jurnal.
Bicara portnya cukup lengkap untuk ukuran sebuah tablet. Di sisi kanan terdapat Micro USB, MicroSD, micro HDMI dan speaker. Sementara di sisi kiri terdapat tombol power, speaker, volume dan jack audio.
Keyboard
Salah satu 'keanehan' Yoga Book dibanding perangkat sejenisnya adalah keyboard. Jangan harap menemukan tooth seperti yang ada di keyboard pada umumnya. Tablet ini dilengkapi keyboard layar sentuh.
Awalnya kami menyangka akan sulit menggunakan keyboard ini. Nyatanya jari begitu nyaman menari di atasnya.
Proses adaptasi tidak butuh lama. Sensasi yang kami rasakan seperti mengetik di layar tablet umumnya di mana terasa getaran ketika menekan setiap hurufnya.
Di bagian bawah keyboard terdapat trackpad virtual. Fungsinya cukup terbatas, hanya untuk scrolling tanpa bisa zooming.
Display
Bentangan layar tablet ini 10,1 inch dengan resolusi 1920 x 1200. Kedalamannya 224 ppi, masih kalah dengan iPad Pro 9,7 inch yang memiliki 264 ppi. Selain itu bezelnya pun terasa tebal, sehingga membuat layarnya terkesan kecil.
Kendati demikian tampilan layarnya cukup memuaskan. Ketika detikINETmemutar trailer film, Yoga Book menyuguhkan warna alami dengan sudut pandanga luas. Tapi ketika digunakan di bawah terik matahari layar Yoga Book kurang maksimal.
Stylus
Yoga Book dilengkapi stylus bernama Real Pen dari dari Wacom yang mampu mendeteksi 2.048 level tekanan. Bentuk stylus ini seperti bolpoin sungguhan, cukup nyaman ketika digunakan.
Dengan Real Pen, kita bisa melakukan corat coret di area keyboard. Tapi terlebih dulu mengaktifkan mode stylus di bagian atas keyboard atau di taskbar ujung kanan.
Kita pun bisa mengores di atas kertas yang disediakan Lenovo. Namun mata pena diganti dari ruber ke tinta yang tersedia dalam paket penjualan.
Cara menggantinya, ambil tutup stylus, lalu masukan lobang di bagian ujung ke mata pena. Tarik untuk mengeluarkannya mata pena. Kemudian pasang pena tinta ke dalamnya.
Saat detikINET coba mengoreskan Real Pen di keyboard cukup responsif. Demikian pula saat corat coret di kertas, goresan cepat tampil ke layar.
Meski menggunakan sistem operasi Android, Yoga Book menawarkan multitasking yang cukup baik. Kita bisa menjalankan beberapa aplikasi sekaligus dalam satu waktu . Tapi memang belum bisa membuka dua aplikasi dalam mode split screen.
Setiap aplikasi di tampilan seukuran layar ponsel. Tapi kita dimungkinkan untuk mengubah ke tampilan full screen. Untuk berpindah antar aplikasi, tinggal mengklik ikon aplikasi di bagian bawah layar layaknya di Windows.
Performa
Lenovo memodali Yoga Book dengan prosesor quad-core Intel Atom X5 dengan RAM 4 GB. Dengan spesifikasi tersebut, kinerja tablet ini cukup untuk produktivitas.
Demikian pula saat bermain game seperti Asphalt 8, detikINET tidak menemui lag. Untuk menguatkan penilaian tersebut, berikut hasil pengetesan lewat sejumlah aplikasi benchmark.
Bicara baterai, untuk mengunaan standar, laptop ini mampu bertahan seharian. Tapi ketika digunakan untuk menonton video atau bermain game, daya baterai lebih cepat terkuras.
Tidak salah bila Yoga Book mendapat pujian di IFA 2016. Adalah keputusan yang tepat pula menjadikan perangkat ini sebagai senjata guna menghadapi sengitnya persaingan pasar notebook dan tablet Tanah Air.
Sebab, Yoga Book hadir dengan keunggulan di banyak sisi. Pertama desainnya tipis dan ringan, jadi mudah dibawa beraktivitas. Tampilannya yang kokoh dan mewah, dapat mendukung penampilan yang membawanya.
Produktivitas menjadi point keunggulan lainnya. Dengan kemampuan multitasking, kita dapat mengerjakan tugas secara bersamaan. Dan meski pakai Android, tersedia banyak aplikasi yang membantu bekerja.
Adanya stylus memberi nilai plus. Kita bisa menulis langsung di area keyboard atau kertas. Cocok digunakan bagi mereka yang doyan sketsa atau bisa juga dijadikan media menggambar si buah hati.
Dengan berbagai mode yang ditawarkan, menikmati hiburan jadi lebih asik. Apalagi Yoga Book juga punya speaker yang cukup memanjakan telinga.
Tapi dibalik keunggulan tadi, bukan bearti Yoga Book tidak memiliki kekurangan. Misalnya touchpad yang tidak mendukung multi gesture, layar yang kurang maksimal di terik matahari hingga performa yang sebenarnya bisa dimaksimalkan lagi.
Secara keseluruhan Yoga Book cukup diandalkan untuk bekerja dan menikmati hiburan dalam satu perangkat. Tapi mungkin akan lebih maksimal jika menggunakan Yoga Book varian Windows 10 yang kabarnya akan pula masuk ke Indonesia.
Sumber : https://inet.detik.com/gadget
0 komentar