Jakarta-Calon Gubernur pertahana Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengaku bahwa pihak yang telah meminta kepada dirinya untuk mundur dari pencalonan di Pilgub DKI Jakarta. Apa penyebabnya? Ahok mengatakan “Saya sudah diminta untuk mundur karena sudah dilaporkan akan terjadi ketidakpastian dan kekacauan,”.
Namun Ahok tidak menggubris hal tersebut,
dirinya menegaskan bahwa dirinya akan terus jalan terus. Selain itu dirinya
juga menjelaskan bahwa keberadaannya kali ini di Pilgub DKI Jakarta ini
sekaligus juga untuk mengedukasi para masyarakat.
Melalui kampanye yang dia laksanakan, maka
visi, misi dan juga program yang disodorkan akan bisa menjadi pertimbangan oleh
orang banyak. Disinilah pertimbangan dengan akal sehat terjadi. Ahok mengatakan “Saya kira ini bagian dari edukasi rakyat,”.
Namun tugas untuk
mengedukasi rakyat ini akan terbengkalai apabila dirinya mundur dari Pilgub DKI
Jakarta. Bagi Ahok tidak masalah apabila dirinya nanti kalah dalam Pilgub DKI
Jakarta. yang penting dirinya sudah berusaha telah menjelaskan soal visi, misi
dan juga programnya ke masyarakat. Ahok menegaskan bahwa dirinya lebih iklas
kalah namun semua ide darinya tentang visi, misi dan program orang bisa
didengar.
Sementara itu
pasangan calon gubernur dan wagub DKI Jakarta yakni Ahok Djarot para hari Rabu telah menggelar
kampanye di Jakarta Barat. kampanya Djarot ini telah mendapatkan penolakan dari
para warga.
Terakit dengan hal tersebut, Kabid Humas Polda
Metro Jaya yakni Kombes Awi Setiyono telah menegaskan bahwa pihaknya akan
mengevaluasi pola pengamanan kampanye dari pasangan cagub dan cawagub.
Awi mengatakan
“Menyikapi itu tentunya polisi juga sebagai bahan masukan untuk perencanaan
pengamanan terkait dengan paslon yang ada penolakan, termasuk juga info
intelijen sangat berguna,”. Evaluasi dari pengamanan ini juga menjadi bahasan
pihak lain seperti Bawaslu. Awi mengatakan bahwa penolakan pasangan calon ini sangat
memprihatinkan.
Selain itu evaluasi
juga akan dilakukan dengan memastikan jadwal kampanye dari para pasagnan calon
yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Ahok-Djarot dan Anies
Baswedan-Sandiaga Uno.
Sumber : http://indowarta.com/
0 komentar